Rebalas Pedia - burung hantu memiliki struktur yang unik dibandingkan dengan mata manusia. Alih-alih berbentuk bulat, mata mereka memanjang seperti tabung yang tertanam dalam tengkorak. Bentuk khusus ini membuat burung hantu tidak dapat menggerakkan bola matanya ke kiri atau kanan.
Namun, keterbatasan tersebut digantikan dengan kemampuan luar biasa: burung hantu dapat memutar kepala hingga 270 derajat, menjadikannya seolah memiliki kamera pengawas alami di alam liar.
Struktur tabung ini memberikan sejumlah keunggulan penting. Dengan retina yang lebih luas, jumlah cahaya yang masuk lebih besar sehingga penglihatan pada malam hari menjadi sangat tajam.
Mata burung hantu didominasi oleh sel batang (rod cells) dalam jumlah tinggi, memungkinkan mereka melihat dengan baik dalam kondisi minim cahaya.
Pada beberapa spesies, terdapat pula tapetum lucidum—lapisan reflektif di belakang retina—yang memantulkan cahaya dan membuat mata burung hantu tampak berkilau ketika terkena cahaya. Meski demikian, konsekuensi dari bentuk mata yang kaku adalah keterbatasan gerakan bola mata.
Untuk mengatasinya, burung hantu mengandalkan leher dengan fleksibilitas luar biasa. Rangkaian tulang serta pembuluh darah di leher mereka memiliki adaptasi khusus agar aliran darah ke otak tetap lancar meskipun kepala diputar hingga sudut ekstrem.
Inilah yang memungkinkan burung hantu tetap aman saat mengamati lingkungan dari berbagai arah. Selain itu, mata tabung ini dilindungi oleh cincin sklerotik—struktur tulang keras yang menjaga posisi mata tetap stabil.
Ditambah dengan facial disc yang berfungsi memfokuskan gelombang suara menuju telinga, burung hantu memiliki kombinasi indra penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam. Adaptasi ganda ini menjadikan mereka predator malam yang efisien dan hampir sempurna.
Dengan demikian, ketika seseorang menatap mata burung hantu pada malam hari, yang terlihat bukan sekadar organ penglihatan, melainkan hasil evolusi jutaan tahun berupa “teleskop malam” alami yang dipasang permanen pada tengkorak.
Burung hantu dapat dianggap sebagai perpaduan antara penembak jitu visual dan pendengar dengan sensitivitas tinggi, yang dibungkus dalam sosok burung berbulu lembut.
Sumber: Ornithology.com
Komentar
Posting Komentar