Terkubur Lebih dari 1000 Tahun, Kuburan Masal Korban Wabah Ini Ditemukan

Rebalas Pedia - Dalam sebuah survei arkeologi rutin yang dilakukan menjelang pembangunan hunian lansia di Nuremberg, Jerman, para arkeolog menemukan salah satu kuburan massal akibat wabah terbesar yang pernah tercatat di Eropa.

Temuan ini mencakup delapan liang besar yang berisi ratusan kerangka manusia—diperkirakan lebih dari 1.000, bahkan mungkin mencapai 1.500 jenazah—yang dikuburkan secara terburu-buru.

Berdasarkan hasil penanggalan karbon serta artefak yang ditemukan, seperti koin perak dan pecahan keramik, diketahui bahwa penguburan ini terjadi pada masa epidemi antara tahun 1632 hingga 1633.

Periode ini merupakan salah satu masa paling kelam dalam sejarah Eropa, ketika wabah penyakit menyebar luas di tengah kekacauan Perang Tiga Puluh Tahun.

Kerangka-kerangka yang ditemukan menunjukkan penguburan yang sangat padat dan tidak teratur; sebagian tubuh tampak dalam posisi duduk, sebagian lainnya berbaring.

Bahkan, jenazah bayi ditemukan disisipkan di antara celah tubuh orang dewasa. Beberapa tulang memperlihatkan warna kehijauan akibat paparan limbah tembaga dari industri di sekitarnya.

Melanie Langbein dari Departemen Pelestarian Warisan Budaya Nuremberg menyatakan, “Temuan ini sangat signifikan karena mengungkap praktik penguburan darurat tanpa ritual keagamaan, yang menunjukkan skala dan urgensi krisis yang terjadi saat itu.”

Ia juga menambahkan bahwa lokasi ini kemungkinan merupakan situs penguburan massal akibat wabah terbesar yang pernah digali secara ilmiah di Eropa.

Penelitian lanjutan akan dilakukan melalui analisis DNA untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab wabah pes (Yersinia pestis), serta studi terhadap jejak parasit dalam tanah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menggali lebih dalam kondisi kesehatan masyarakat selama masa pandemi tersebut.

Sumber: Laporan dari Archaeology News Online Magazine dan artikel Live Science

Komentar