Rebalas Pedia - Pada tahun 1994, setelah ditinggalkan oleh istri dan anaknya, Joe Metheny—seorang pria bertubuh besar asal Baltimore, Maryland—menjadi simbol kelam dari dendam pribadi yang berkembang menjadi kekerasan ekstrem.
Dalam berbagai pengakuannya, Metheny mengklaim telah membunuh hingga 13 orang sebagai pelampiasan dari rasa sakit emosional yang mendalam, meskipun pihak berwenang hanya dapat mengaitkannya secara hukum dengan tiga kasus pembunuhan.
Metheny pertama kali ditangkap atas pembunuhan dua pria yang ia curigai mengetahui keberadaan mantan istrinya. Namun, karena kurangnya bukti, ia dibebaskan dari tuduhan tersebut.
Setelah kembali ke lingkungan jalanan Baltimore, ia mulai memangsa perempuan tunawisma dan pekerja seks, menjadikan mereka target utama dalam rangkaian aksinya yang brutal.
Aspek paling mengerikan dari kasus ini muncul setelah penangkapannya yang kedua. Metheny mengaku telah memutilasi beberapa mayat korban, menyimpan bagian tubuh mereka, dan mengolahnya menjadi daging untuk burger yang dijual melalui kios daging panggang miliknya.
“Tak ada seorang pun yang tahu,” ujarnya, “mereka makan daging manusia, dan mereka menikmatinya.” Meskipun pihak kepolisian tidak menemukan bukti forensik yang secara meyakinkan membenarkan klaim kanibalisme tersebut, pengakuan Metheny memperkuat citranya sebagai sosok sadis yang menaburkan teror di tengah masyarakat.
Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, dan ditemukan meninggal di dalam sel pada tahun 2017.
Kisah Joe Metheny bukan sekadar catatan kriminal tentang pembunuhan berantai, melainkan juga cerminan mengerikan tentang bagaimana trauma, obsesi, dan kekerasan yang tak terkendali dapat melahirkan sosok monster di dunia nyata.
Komentar
Posting Komentar