Rebalas Pedia - Di sudut sebuah museum yang hening, berdiri sebuah kursi kayu berlapis ratusan paku logam—sebuah artefak yang menjadi simbol kekejaman masa lalu.
Dikenal sebagai Kursi Besi, alat ini digunakan di Eropa sejak akhir Abad Pertengahan hingga awal era modern dalam praktik interogasi paksa. Korban disekap, dipaksa duduk di atas kursi tersebut, dan sering kali dikenai pemberat atau panas untuk meningkatkan penderitaan.
Meskipun paku-paku itu "hanya" menembus lapisan kulit dan otot, risiko infeksi serius serta trauma fisik dan psikologis jangka panjang hampir tidak dapat dihindari.
Kini, Kursi Besi menjadi pengingat yang nyata akan bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan untuk membenarkan penyiksaan atas nama penegakan hukum.
Keberadaannya menggarisbawahi urgensi perlindungan hak asasi manusia, pentingnya kepastian hukum, dan larangan mutlak terhadap praktik penyiksaan dalam sistem peradilan modern.
Lebih dari sekadar artefak sejarah, kursi ini adalah peringatan tegas agar kekejaman serupa tidak kembali terulang di masa depan.
Komentar
Posting Komentar