6 Bumbu Rempah Ajaib untuk Meningkatkan Metabolisme Secara Alami

Rebalas Pedia - Meningkatkan metabolisme secara alami merupakan keinginan banyak individu yang berupaya mengelola berat badan dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.

Meskipun tidak ada satu jenis makanan yang secara ajaib dapat meluruhkan lemak, sejumlah rempah-rempah diketahui memiliki potensi dalam mendukung proses pembakaran kalori.

Mengutip laman Health, Minggu, 8 Juni 2025, beberapa rempah yang kerap digunakan sebagai bumbu dasar dalam masakan sehari-hari dapat membantu menjaga laju metabolisme yang sehat.

Berikut enam jenis rempah yang direkomendasikan oleh para ahli gizi dan dapat membantu Anda mencapai tujuan kesehatan secara lebih optimal:

1. Bubuk Cabai

Bubuk cabai mengandung capsaicin, senyawa fitokimia yang memberikan sensasi pedas pada cabai dan dikenal luas karena kemampuannya dalam meningkatkan metabolisme.

Capsaicin diketahui memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk melindungi dari peradangan, membantu pembakaran lemak, serta menekan nafsu makan.

Selain itu, capsaicin juga diyakini dapat meningkatkan pengeluaran energi. Kendati demikian, hasil penelitian mengenai efek capsaicin terhadap metabolisme masih beragam, sehingga dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memperkuat temuan ini.

2. Kayu Manis

Kayu manis merupakan rempah populer yang berasal dari kulit pohon Cinnamomum. Kandungan utamanya, sinamaldehida, merupakan minyak esensial yang dapat meningkatkan proses pembakaran kalori dan termogenesis—yakni proses produksi panas dalam tubuh.

Rempah ini membantu memecah glukosa dan asam lemak, serta berkontribusi dalam menjaga suhu tubuh. Kayu manis juga terbukti dapat menurunkan lingkar pinggang, indeks massa tubuh (BMI), serta berat badan.

Selain itu, rempah ini berperan dalam menurunkan kadar lipid darah dan meningkatkan regulasi gula darah, yang penting dalam pencegahan diabetes dan penyakit kardiovaskular.

3. Jahe

Jahe memiliki rasa hangat dan pedas yang khas serta sering digunakan dalam berbagai masakan. Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengurangi nafsu makan, meningkatkan termogenesis, mendukung pembakaran lemak, serta menurunkan lingkar pinggang dan kadar lemak viseral.

Lemak perut yang berlebihan berkaitan erat dengan sindrom metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun demikian, efektivitas jahe dalam meningkatkan metabolisme masih menjadi subjek penelitian lebih lanjut.

4. Kunyit

Kunyit dikenal dengan kandungan kurkumin, pigmen berwarna kuning terang yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Kurkumin telah terbukti dapat meningkatkan pengeluaran energi, merangsang pembakaran lemak, mengurangi akumulasi lemak, serta berkontribusi pada penurunan berat badan.

Rempah ini juga dikenal sebagai agen antiinflamasi yang banyak digunakan dalam kuliner maupun pengobatan tradisional seperti jamu.

Kunyit dapat meningkatkan kadar adiponektin, yakni protein yang berperan dalam pemecahan asam lemak. Rendahnya kadar adiponektin sering dikaitkan dengan kondisi metabolik seperti obesitas dan diabetes tipe 2.

5. Jintan

Jintan adalah rempah yang umum digunakan dalam masakan India, Timur Tengah, dan Meksiko. Walaupun riset mengenai manfaatnya masih terbatas, sejumlah studi menunjukkan bahwa jintan dapat membantu menurunkan kadar lemak tubuh.

Rempah ini diketahui dapat menekan nafsu makan, yang berdampak pada penurunan BMI dan lingkar pinggang. Selain itu, jintan berpotensi menurunkan kadar lipid darah, termasuk kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) serta kadar glukosa dalam darah.

6. Saffron

Saffron berasal dari bunga Crocus sativus dan telah menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi metabolisme. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa saffron dapat membantu mengatur berat badan, meningkatkan pembakaran lemak, serta menurunkan kadar gula darah.

Rempah ini juga diketahui dapat meningkatkan kadar irisin—hormon yang mendukung pengeluaran energi dan memperbaiki sensitivitas insulin serta regulasi gula darah. Meski demikian, diperlukan lebih banyak studi untuk memastikan efektivitas saffron dalam konteks metabolisme.

Perlu dicatat bahwa saffron tergolong sebagai rempah yang mahal. Harganya bervariasi tergantung kualitas, jenis, dan tingkat kemurniannya. Misalnya, Saffron Super Negin, yang merupakan grade tertinggi, dapat mencapai harga hingga Rp128.000 per gram.

Kesimpulan

Dengan mengintegrasikan rempah-rempah ini ke dalam pola makan harian, Anda dapat mendukung peningkatan metabolisme dan memperbaiki kesehatan secara menyeluruh.

Meski demikian, penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga medis profesional sebelum melakukan perubahan signifikan terhadap pola makan atau gaya hidup Anda.

Komentar