2.400 Tahun Terkubur di Dasar Laut Hitam Bangkai Kapal ini Masih Tetap Utuh
pada tanggal
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Rebalas Pedia - Sebuah penemuan luar biasa di dasar Laut Hitam telah menggemparkan dunia arkeologi dan sejarah maritim. Sebanyak 65 bangkai kapal kuno berhasil diidentifikasi dalam kondisi nyaris sempurna, seolah-olah baru tenggelam kemarin, meskipun beberapa di antaranya telah berusia lebih dari 2.400 tahun.
Penemuan ini berada pada kedalaman lebih dari 150 meter, di zona laut yang dikenal sebagai anoxic zone—wilayah tanpa kandungan oksigen—yang memungkinkan pelestarian alami tanpa proses pembusukan.
Kondisi lingkungan unik inilah yang membuat struktur kapal, peralatan, dan muatan di dalamnya tetap terjaga dengan luar biasa selama ribuan tahun.
Beberapa kapal yang ditemukan diperkirakan berasal dari era Yunani Kuno, sekitar abad ke-4 SM, dan diyakini merupakan bagian dari jaringan perdagangan laut yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
Para peneliti tercengang dengan kondisi kapal-kapal tersebut: tiang layar masih berdiri, tali-temali tetap tergulung rapi, bahkan muatan kargo ditemukan dalam keadaan tersegel.
Penelitian ini merupakan hasil kerja dari Black Sea Maritime Archaeology Project (MAP), sebuah proyek multidisipliner yang diluncurkan pada tahun 2016.
Menggunakan teknologi pemetaan laut tercanggih dan kendaraan bawah air tanpa awak (ROV), tim ilmuwan semula bertujuan mempelajari perubahan permukaan laut dari waktu ke waktu.
Namun, yang mereka temukan jauh melampaui ekspektasi: sebuah “harta karun” arkeologi laut yang tak ternilai.
Temuan ini juga memperkuat teori bahwa Laut Hitam pada masa prasejarah adalah danau air tawar yang kemudian berubah menjadi laut akibat naiknya permukaan air sekitar 7.000 tahun lalu.
Proses geologis ini menciptakan dasar laut yang kini berfungsi sebagai kapsul waktu alami, menyimpan kapal-kapal dari berbagai peradaban kuno dengan kondisi sangat baik.
Koleksi kapal yang ditemukan mencakup berbagai era sejarah, termasuk kapal dari periode Bizantium dan Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), yang menunjukkan bahwa Laut Hitam pernah menjadi jalur maritim penting bagi banyak bangsa.
Beberapa kapal bahkan masih memuat artefak berharga seperti keramik, amphora, dan perlengkapan dapur kuno, memberikan wawasan langsung tentang kehidupan dan aktivitas perdagangan pada masa lalu.
Ada dugaan bahwa sebagian dari kapal-kapal ini tenggelam akibat badai besar atau serangan bajak laut yang memang kerap terjadi pada zaman tersebut.
Temuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga menegaskan pentingnya konservasi ekosistem laut dalam sebagai penjaga warisan budaya dunia.
Penemuan 65 kapal kuno ini membuka bab baru dalam studi sejarah maritim dan arkeologi bawah laut.
Laut Hitam terbukti bukan hanya hamparan air tanpa riak, tetapi juga museum alami bawah laut yang menyimpan kisah-kisah penting peradaban manusia yang selama ini tersembunyi dari pandangan.
Dengan potensi masih banyaknya kapal yang belum ditemukan, Laut Hitam kini menjadi titik fokus penelitian lebih lanjut. Misteri sejarah ternyata tidak hanya tersimpan di daratan—kedalaman laut pun menyimpan cerita agung yang menunggu untuk diungkap.
Komentar
Posting Komentar